• EnglishClick to open the English menu
    • Nasir Abas
    • Deobandi Leadership
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Libyan Islamic Fighting Group
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah Against Bin Ladin
    • Salman al-Awdah Refutation of Awlaki
    • A Rescued Child Suicide Bomber
    • Salafi Refutation of Awlaki
  • BosanskiClick to open the Bosanski menu
    • Nasir Abas
    • Deoband vodstvo
    • Salman al-Avdah
    • Muhamed El Fazazi
    • Kadrija Fetva
    • Dr. Fadl
    • HASAN HATTAB
    • Libijska islamska militantna grupa
    • Spašeni dječak bombaš-samoubojica
  • فارسیClick to open the فارسی menu
    • نصير عباس
    • ديوباندى
    • سيد إمام الشريف
    • محمد الفزازى
    • حسن حطاب
    • روه مبارزه اسلامی لیبی
    • قدرى
    • سلمان العوده
    • نجات کودک قربانی
  • босанскиClick to open the босански menu
    • Насир Абас
    • Деобанди вођство
    • Др. Фадл
    • Мухамед Ел Фазази
    • Хасан Хатаб
    • Либијска исламска милитантна група
    • Кадријева Фетва
    • Салман ал-Авдах
    • Спашени дјечак бомбаш-самоубица
  • Нохчийн моттClick to open the Нохчийн мотт menu
    • Насир1аббас
    • Деобандин лидералла (коьрталла)
    • Докторан Фадль
    • Мохьаммад Эль-Фазази
    • Хасан Хаттаб
    • Ливий Исламан т1еман тоба
    • Кадри Фетва
    • Салман аль-Авдах!
    • К1екхьарадаьккхина бер-террорист-далархо
  • 简体字Click to open the 简体字 menu
    • 纳西·阿峇斯
    • 德奥班德派的领袖
    • Dr.法德勒博士第一本反恐怖主义的著作
    • 穆罕默德‧伊尔‧法扎兹
    • 哈桑哈塔布
    • 利比亚伊斯兰战斗组织
    • 卡德里的教令
    • 萨勒曼阿勒-欧达
    • 获救的儿童自杀炸弹
  • عربيةClick to open the عربية menu
    • نصير عباس
    • الدكتور سلمان العودة
    • سلفيين ضد العولقي
    • القيادة الديوباندية
    • حسن حطاب
    • قادري
    • نجاة طفل انتحاري
  • NederlandsClick to open the Nederlands menu
    • Nasir Abas
    • Deobandi Leiderschap
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • De Libische Islamitische Gevechtsgroep
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Een geredde jeugdige zelfmoordterrorist
  • FrançaisClick to open the Français menu
    • Nasir Abas
    • Le leadership deobandi
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Groupe islamique des combattants libyens
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Un enfant kamikaze rescapé
  • اردوClick to open the اردو menu
    • ناصر عباس
    • دہشت گردی کے رد میں ڈاکٹر فضل کی پہلی کتاب
    • محمد الفزازی
    • حسن حطاب
    • لیبین اسلامی گروپ برائے حرب
    • سلمان الاودھ
    • ایک بازیاب کردہ خود کش بمبار بچہ
  • DeutschClick to open the Deutsch menu
    • Nasir Abas
    • Die Deoband-Führung
    • Dr. Fadl
    • Hassan Hattab
    • Die Libysche Islamische Kampfgruppe
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Rettung eines kindlichen Selbstmordattentäters
  • हिन्दीClick to open the हिन्दी menu
    • नसीर अब्बास
    • देवबन्दी नेतृत्व
    • डा. फ़द्ल की आंतकवाद के िखलाफ़ पहली िकताब
    • मोहम्मद एल फज़ाज़ी
    • हसन
    • लीिबयन इस्लािमक लड़ाकू दल
    • क़ादरी फ़तवा
    • सलमान अल-अवध
    • एक छुड़ाया गया आत्मघाती हमलावर बच्चा
  • Bahasa IndonesiaClick to open the Bahasa Indonesia menu
    • Nasir Abas
    • Kepemimpinan Deobandi
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Kelompok Pejuang Islam Libya
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Seorang Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Yang Diselamatkan
  • كوردیClick to open the كوردی menu
    • نصير عباس
    • ديوباندى
    • سيد إمام الشريف
    • فزازى
    • حسن
    • LIFG
    • قدرى
  • Bahasa MelayuClick to open the Bahasa Melayu menu
    • Nasir Abas
    • Kepimpinan Deobandi
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Kumpulan Pejuang Islam Libya
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Pengebom Berani Mati Kanak-kanak Yang Diselamatkan
  • AfsoomaaliClick to open the Afsoomaali menu
    • Nasir Abas
    • Hogaamiyayaasha Deobandi
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Kooxda Dagaalyahanada Islaamka Liibiya
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Cunug Bambo Isku qarxiye ah oo la badbadiyay
  • EspañolClick to open the Español menu
    • Nasir Abas
    • Liderazgo de los Deobandi
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Grupo de Lucha Islámica Libia
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Niño terrorista suicida rescatado
  • TagalogClick to open the Tagalog menu
    • Nasir Abas
    • Pamumuno ng Deobandi
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Libyan Islamic Fighting Group
    • Dr. Qadri
    • Salman al-Awdah
    • Isang iniligtas na Batang "Suicide Bomber”
  • TürkçeClick to open the Türkçe menu
    • Nasir Abas
    • Deobandi Liderliği
    • Dr. Fadl
    • Mohammed El Fazazi
    • Hassan Hattab
    • Libya İslami Mücadele Örgütü
    • Dr. Kadri
    • Selman El-Avde
    • Kurtarılan İntihar Bombacısı Çocuk
  • தமிழ்Click to open the தமிழ் menu
    • Tamil-Nasir Abas
    • Tamil-Deoband
    • Tamil-Fadl
    • Tamil-Fazazi
    • Tamil-Hassan Hattab
    • Tamil-LIFG
    • Tamil-Qadri
    • Tamil-Awdah
    • Tamil-Rescued Child Suicide Bomber
  • ภาษาไทยClick to open the ภาษาไทย menu
    • นาซิร อาบาส
    • ผูนํากลุมดีโอบันด 
    • การถอนคำพูดจากอียิปต์
    • โมฮัมเหม็ด เอล ฟาซาซ 
    • ฮัสซัน ฮัตทาบ
    • กลุมนักสูชาวอิสลามในลิเบย
    • กาดริ ฟตวา 
    • ซัลมาน อัล เอาดะฮ
    • เด็กที่ไดรับการชวยชีวิตอดีตมือระเบิดพลีชีพ 

Seorang Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Yang Diselamatkan

Seorang anak laki-laki berumur 14 tahun di wilayah suku Bajaur, di bagian barat laut Pakistan, mengatakan bahwa ia ditahan oleh pasukan Taliban yang mencoba menjadikannya sebagai pelaku bom bunuh diri.

Berikut adalah kisah lengkapnya yang diberikan kepada wartawan BBC:

 

Ada lima orang yang mengambil saya dari suatu tempat di Bajaur. Mereka menjebak saya.  Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan memenggal kepala ayah saya.

 

Saya ikut bersama mereka tetapi ayah saya tidak ada di sana. Mereka mengikat saya.

 

Mereka berkata: ‘Kamu punya dua pilihan.  Kami akan memenggal kepalamu, atau kamu akan menjadi pelaku bom bunuh diri.’

 

Saya menolak.

 

Di sana ada dua orang anak lagi seumur saya.  Mereka juga dilatih untuk menjadi pelaku bom bunuh diri.  Kalau kami menolak maka mereka akan mengikat tangan kami di belakang, menutup mata kami dan mulai memukuli kami.

 

Mereka mencuci otak kami dan mengatakan bahwa kami akan masuk surga.  Mereka berkata ‘ akan ada madu dan jus dan Allah akan muncul di depanmu. Kamu akan memiliki  rumah yang indah di Surga.’

 

Kami sering meminta kepada mereka supaya membiarkan kami pergi untuk salat. Mereka menjawab ‘kamu sudah dalam perjalanan menuju surga. Kamu tidak perlu salat.’

 

Mereka memukul saya dengan keras selama lima hari.  Saya tidak diberi makanan apa pun.  Sementara mereka memukuli saya, saya setuju untuk menjadi pelaku bom bunuh diri. Mereka memisahkan saya dari anak laki-laki lainnya.

 

Mereka membawa saya ke suatu ruangan gelap dan mulai memberi saya pil.  Saya diserahkan kepada Maulvi Fakir [Komandan Taliban Bajaur].  Setelah semua persiapan ini selesai mereka mengatakan bahwa saya harus pergi dan melaksanakan tugas di sebuah mesjid.

 

Itu adalah mesjid biasa namun kiai di sana sering berbicara melawan Taliban, dan mereka menyatakan dia sebagai musuh mereka.  Mereka mengatakan kepada saya bahwa kiai tersebut adalah orang kafir, bukan Muslim.

 

Mereka melepaskan baju saya dan mengenakan jaket di pundak saya.  Ada dua kait di dada saya.  Mereka mengatakan kepada saya kalau kamu pergi ke sana katakanlah ‘Allahu Akbar’ [Allah Maha Besar] kemudian kamu tarik kedua kait ini.  Lalu mereka membawa saya ke sana, menunjukkan mesjid itu kepada saya kemudian pergi.

 

Saya diberi obat dan saya tidak dapat merasakan apa-apa.  Saya hanya sadar ketika saya tiba di mesjid tersebut.  Saya melihat wajah penuh damai kiai tersebut, dan saya melihat mesjid itu dipenuhi dengan kitab suci.  Saya melihat orang-orang sedang salat.  Dan saya pikir, mereka semua adalah Muslim.  Bagaimana mungkin saya melakukan hal ini? Saya memutuskan untuk tidak melakukannya dan keluar.

 

Saya duduk di bawah sebuah pohon di luar mesjid tersebut dan menunggu sampai salat berakhir.  Setelah itu saya kembali ke Taliban.  Lalu mereka menyebut saya “bajingan” dan bertanya mengapa saya kembali tanpa melakukannya.

 

Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak dapat melakukannya karena mereka mengadakan pemeriksaan badan terhadap semua orang yang memasuki mesjid.  Mereka melepaskan rompi saya dan menyerahkan saya kepada Maulvi Fakir.

 

Mereka mengikat saya tetapi saya mohon kepada mereka untuk memberikan saya kesempatan lagi dan saya akan melakukannya.  Mereka percaya kepada saya.  Saya berputar-putar  bersama mereka selama beberapa hari.  Saya tiba di jalan itu, mendapat angkutan dan pulang ke rumah.  Mereka mengikuti saya ke rumah saya.  Mereka ingin tahu kalau saya masih di sana atau telah lari ke tempat lain.

 

Orang-orang Taliban telah memukul saya begitu keras sehingga punggung saya berparut bekas luka.  Ketika orang tua saya melihatnya ibu saya langsung menangis, dan melarang saya kembali kepada mereka.  Ayah saya bertanya kepada mereka mengapa mereka mencari anaknya.  Suatu hari ia mengambil senjatanya dan pergi mencari mereka.  Tetapi mereka ingin membunuhnya jadi ia kembali ke rumah dan menutup pintu.

 

Sebelum Taliban datang, kami menikmati kebebasan.  Kami biasa bermain-main, dan pergi ke sekolah.  Tidak ada pembatasan terhadap kami.  Siang dan malam biasanya kami bermain mainan, dan duduk-duduk serta mengobrol dengan teman-teman. Kami biasanya mendengarkan musik melalui telepon genggam kami.  Mereka melarang itu.  Mereka melarang kami melakukan apa pun.  Mereka melarang kami bermain kriket dan pergi ke sekolah.  Kami merasa seperti orang-orang tahanan.

 

Saya ingin masuk tentara karena mereka adalah pembela tanah air.  Mereka berperang untuk misi yang benar.  Saya ingin berjuang melawan Taliban.  Saya tidak mempunyai niat lain selain mempertahankan negara saya.  Taliban harus disingkirkan.

 

Saya ingin mengatakan kepada Taliban bahwa mereka keji, dan apa yang mereka lakukan terhadap saya adalah suatu kelaliman.  Saya tidak bisa membunuh orang-orang Muslim yang tidak berdosa.

 

Saya tidak takut pada mereka.

Submissions and suggestions:  contact@seventhpillar.net