Nasir Abas adalah mantan pemimpin Jamaah Islamiyah Indonesia yang meninggalkan kelompok tersebut ketika kelompok itu mulai menyerang warga sipil seperti yang dilakukan oleh al-Qaeda. Sejak itu ia menulis sebuah buku dan mengadakan banyak wawancara mengenai kejijikannya terhadap kekerasan atas warga sipil yang dilakukan dengan mengatasnamakan agama. Berikut ini adalah beberapa petikan wawancaranya yang dilakukan pada tahun 2005:
“Tugas kita hanyalah melindungi keyakinan kita pada Islam, melindungi kaum Muslim, melindungi tanah air kita. Itulah jihad. Namun bila Anda – bila kita – bila jihad berarti membunuh warga sipil, non-Muslim, itu bukan jihad.”
“...karena yang saya ajarkan hanyalah untuk dipakai di medan perang, guna mempertahankan tanah air mereka.”
“Saya merasa risau ketika saya mendengar sebagian sahabat saya, sebagian murid saya, sebagian kerabat saya, Anda tahu, seperti Ali Gufron, ia adalah ipar saya. Ia terlibat dalam pengeboman di Bali pada bulan Oktober. Yach, jadi saya merasa risau. Saya rasa ini adalah jalan yang keliru yang telah mereka pilih. Mereka menyalahgunakan pengetahuan.”
“...inilah kesempatan dan waktu bagi saya untuk menjelaskan kepada semua orang, supaya Anda tahu, bahwa ideologi tersebut keliru.”
“Kami menjelaskan kepada mereka bahwa ideologi tersebut menyimpang, penyimpangan dari Islam, suatu kesalahpahaman, kesalahan penafsiran tentang – Islam adalah mengenai kitab suci Al-Quran.
Submissions and suggestions: contact@seventhpillar.net